- System Requirments
- * Recommended Hardware
- - Dual or Quad Socket Server (Quad/Six/Hexa Core CPUs´)
- - CPU: 64bit (Intel EMT64 or AMD64)
- - Intel VT/AMD-V capable CPU/Mainboard (for KVM Full Virtualization support)
- - 8 GB RAM is good, more is better (grab as much as possible)
- - Hardware RAID with batteries protected write cache (BBU) or flash protection
- - Fast hard drives, best results with 15k rpm SAS, Raid10
- - Two Gbit NIC (for bonding), additional NIC´s depending on the preferred storage technology and cluster setup
- - Fencing hardware (only needed for HA).
- * Minimum Hardware (for Testing Only)
- - CPU: 64bit (Intel EMT64 or AMD64)
- - Intel VT/AMD-V capable CPU/Mainboard (for KVM Full Virtualization support)
- - Minimum 1 GB RAM
- - Hard drive
- - One NIC
Dalam postingan saya hari ini berisi tentang bagaimana langkah-langkah untuk menginstall Proxmox yang berfungsi sebagai Virtual Environment, untuk lebih jelasnya di bawah ini terdapat pengertian yang saya ambil dari blog lain.
A. Pengenalan PROXMOX
Proxmox VE (Virtual Environment) adalah sebuah distro Linux virtualisasi berbasis Debian ( 64 bit) yang mengusung OpenZV dan KVM, dengan KVM kita tidak hanya bisa menginstall linux saja akan tetapi Operating system windows pun bisa kita instal. Namun yang membuat istimewa dari proxmox adalah kemudahan dalam installasi dan administrasi berbasis Web. <sumber : https://amandajatiayu.wordpress.com/2013/03/09/proxmox-dan-cara-instalasinya/>
B. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai Proxmox
- Proxmox hanya disediakan untuk mesin 64 bit sehingga tidak akan bisa berjalan pada mesin 32 bit.
- Pada saat instalasi, Proxmox akan menghapus seluruh isi dari hardisk. Sehingga jika hanya ingin melakukan percobaan gunakan hardisk yang kosong atau gunakan mesin virtual juga.
- Jika ingin menggunakan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU yang mendukung teknologi virtualisasi yaitu intel VT/AMD-V.
C. Spesifikasi minimal pada server induk yang harus terpenuhi
- Processor Pentium 4, dan harus memiliki kemampuan 64 bit.
- Jika akan menggunakan model full virtualization CPU harus memiliki model motherboard intel VT (Virtualtation Technology) atau AMD-V.
- Memory RAM minimal 1 GB.
- Kapasitas hardisk minimal 20 GB.
- NIC (Network Interface Card)
D. Metode Installasi PROXMOX
Sama seperti sistem operasi lainnya menginstall proxmox ada beberapa metodenya :
> Menggunakan CD Installer
Cara ini merupakan sudah umum digunakan dan cara yang dulu.
> Menggunakan LIVE USB
Cara ini memiliki cara kerja yang sama dengan menggunakan CD installer hanya berbeda pada media yang digunakan adalah USB flash. Metode ini sangat bermanfaat apabila suatu komputer tidak memiliki perangkat CD/DVD ROM.
Selain itu saya juga akan membagikan ilmu yang saya dapatkan dari tempat Prakerin, yaitu konfigurasi yang dilakukan setelah instalasi Proxmox.
Untuk lebih jelasnya, langsung lihat saja di bawah ini.
===>>> Dalam hal ini Server yang akan diinstali Proxmox sudah terhubung dengan port Ethernet 2 Mikrotik yang telah dikonfigurasi dengan IP 192.168.20.1, (Baca juga Konfigurasi Mikrotik RB750Series).
E. INSTALASI PROXMOX
E. INSTALASI PROXMOX
- Download Proxmox VE di http://www.proxmox.com/downloads/proxmox.
- Burning kedalam CD atau menggunakan Live USB.
- Pada settingan BIOS, Enable Virtualitation Technology (VT), dan cocokkan waktu.
- Booting komputer menggunakan CD yang sudah diburn atau jika tidak boot komputer menggunakan USB.
- Kemudian pada langkah pertama terdapat halaman awal instalasi, lalu tekan "enter".
- Setelah itu klik "I Agree" pada bagian licensi. Proxmox ini dirilis dalam lisensi GPL sehingga bisa digunakan secara bebas (free).
- Setelah menyetujui lisensi langkah berikutnya adalah memilih hardisk yang akan digunakan untuk sistem Proxmox. Perlu diketahui bahwa Proxmox akan memformat seluruh isi harddisk dan mengisinya dengan sistem. Jadi hendaknya backup terlebih dahulu bila sebelumnya hardisk tersebut berisi data-data penting.
- Berikutnya adalah mengatur Location and Time selection yaitu menentukan lokasi dan zona waktu sistem Proxmox VE. Isikan pada tab Country dengan Indonesia.
- Sama seperti sistem operasi Linux lainnya Proxmox juga mewajibkan untuk penggunanya menetapkan password. Secara default sistem Proxmox memiliki user root. Kemudian isikan E-mail yang aktif, hal ini digunakan untuk monitoring, sehingga segala bentuk informasi akan dikirimkan ke E-mail tersebut.
- Karena Proxmox dalam konfigurasinya kebanyakan menggunakan web based maka dalam hal ini wajib diatur IP untuk keperluan remote menggunakan web (Dalam hal ini IP = 192.168.20.2 , Gateway = 192.168.20.1, Netmask = 255.255.255.240).
- Setelah langkah-langkah yang telah dilakukan tadi maka proses instalasi pun dapat berjalan. Tunggu sekitar kurang lebih 30 menit sampai proses install selesai.
- Apabila proses instalasi selesai kemudian sistem akan meminta untuk reboot.
F. AKSES WEB PROXMOX
Remotelah dari komputer client melalui browser menggunakan IP yang telah diatur sebelumnya. Dalam kasus ini menggunakan IP 192.168.20.2. Di awal akan muncul halaman login User Name dan Password. Isikan User Name dengan root kemudian Password sesuai apa yang telah diisikan pada saat langkah instalasi.
Setelah itu akan masuk ke halaman tampilan awal untuk konfigurasi Proxmox.
G. Menu PROXMOX
Ada banyak menu di Proxmox yaitu berada pada Datacenter. Alangkah baiknya sebelum kita melakukan konfigurasi Proxmox terlebih dahulu memahami fungsi dari masing- masing menu, antara lain :
Baca juga :
Ada banyak menu di Proxmox yaitu berada pada Datacenter. Alangkah baiknya sebelum kita melakukan konfigurasi Proxmox terlebih dahulu memahami fungsi dari masing- masing menu, antara lain :
- Search : menu ini digunakan sebagai tempat pencarian baik pencarian node maupun storage
- Summary : Menu ini menampilkan node-node yang aktif atau tergabung pada cluster.
- Storage : berisi inforamasi storage yang digunakan atau untuk membuat/edit/remove storage. Bermacam-macam tipe storage yang dapat digunakan mulai dari directori lokal, LVM, NFS, ISCSI, dan RBD.
- Backup : membuat/edit/remove file image yang akan dibackup.
- Users : membuat/edit/remove user yang akan digunakan digunakan Administrator, PVE Admin, dan lain-lain tergantung dengan hak yang diberikan sesuai dengan Roles.
- Groups : membuat/edit/remove pengelompokkan user yang digunakan.
- Pools : umumnya digunakan untuk keperluan pengelompokkan VM yang akan dibuat. Misalnya VM Database, VM Web, VM Windows dan VM Linux dan lain-lain. Tujuannya adalah mempermudah sysadmin dalam mengelola VM.
- Permissions : mempunyai fungsi sebagai pengelola hak akses untuk setiap user yang ada.
- Roles : berisi daftar informasi hak akses yang dapat diberikan pada user.
- Authentication : inforamasi mengenai protokol yang digunakan untuk authentikasi terhadap sistem Proxmox. Kita bisa menggunakan user yang ada pada AD atau LDAP untuk digunakan sebagai autentikasi pada Proxmox.
- HA (High Avaliablity) : digunakan untuk keperluan High Avaliablity.
Ok, cukup segini dulu postingan dari saya dan nantikan update postingan berikutnya tentang Konfigurasi Umum yang harus Dilakukan setelah Instalasi PROXMOX.
Nb : Jika gambar kurang jelas, klik pada gambar untuk memperbesar.
Baca juga :
- Konfigurasi yang Dilakukan Setelah Instalasi PROXMOX VE
- Pembuatan VLAN pada Mikrotik dan VM (Virtual Machine) pada Server PROXMOX
- Install DebianServer pada Virtual Machine PROXMOX
-->>Tank's to :